oenoeltraveler

a happy & lucky traveller

Menghitung Biaya Perjalanan ke Eropa

Kalau menyusun Itinerary adalah hal yang mengasyikkan karena sambil mengutak-atik jalur / rute perjalanan ,   kita bisa berimajinasi seolah-olah kita sudah berada di destinasi yang akan kita kunjungi  , tapi menyusun budget perjalanan ? sungguh bertolak belakang karena efektif membuat kepala berdenyut & jantung serasa berpacu lebih kencang . Siapa bilang ke Eropa mahal ? nggak kok …  cuman muahal pake buanget !!!

Tapi kalau niatnya sudah kesana , mari kita bongkar bersama celengan ayam jago kita dan mulai berhitung perincian biaya-nya :

Biaya Pengurusan Visa Schengen

Melalui Konsul Kehormatan Jerman di Surabaya , kami dikenakan biaya sebesar Rp. 1.390.000 / orang dibayar cash pada saat pengajuan , biaya ini tidak dikembalikan apabila di kemudian hari Visa gagal terbit . Jadi tidak ada upaya lain selain berusaha menyajikan dokumen sesuai dengan yang sudah dipersyaratkan pihak Kedutaan  agar Visa granted & uang tidak melayang .

Biaya Ticket

1.Ticket Pesawat dari/ke Eropa

Biaya ticket dari/ke Eropa cukup mahal & hampir memakan 30% dari grand total biaya perjalanan . Bagi yang beruntung mendapat ticket promo yang terkadang rate-nya bisa separo dari harga normal  pasti-nya sangat menyenangkan TAPI ticket tersebut cuman bisa didapatnya jauh hari sebelum hari H keberangkatan bahkan bisa setahun sebelum-nya ( sebelum proses pengajuan Visa ) .  Kalau Visa granted ya Alhamdulillah tapi kalau ndak ? bye-bye … ticket promo akan hangus jika tidak terpakai .

Dari hasil pencarian yang cukup panjang & melelahkan akhirnya kami mendapat ticket P/P Jakarta – Paris dengan memakai Maskapai Malaysian Airlines seharga Rp. 14.484.333 /orang , tidak murah memang tapi harus cepat di-eksekusi kalau tidak ingin gigit jari karena harga berpotensi merangkak naik tiap hari-nya .

Semula bernafsu untuk mengambil rute Jakarta – Amsterdam P/P tapi begitu melihat rate Garuda , KLM , Etihad , Emirates , ataupun Turkish jadi ciut nyali saya karena makin hari bukannya makin murah tapi makin melangit dengan kisaran hampir Rp. 20 juta / orang ( WOW … ) .

2. Ticket transportasi pindah Negara

Untuk berpindah Negara saya memerlukan riset #gaya yang cukup lama sebelum akhirnya memutuskan apakah naik pesawat , kereta atau bis . Point penting-nya perjalanan harus nyaman & tidak merepotkan walapun harga tetaplah menjadi bahan pertimbangan utama .

Berikut disampaikan kota-kota yang saya kunjungi beserta moda transportasi & biaya-nya ( dalam bentuk Rupiah dengan kurs saat itu 1 € = Rp. 15.000 ) :

  1. Paris CDG Airport menuju Bruges di Belgia ( transit di Lille – Perancis   & Brussel Midi ) menggunakan kombinasi kereta cepat TGV & regular Train , biaya Rp. 964.130 / orang .
  2. Bruges menuju Amsterdam Centraal ( ganti kereta di Antwerp ) menggunakan kereta cepat Thalys & regular Train  , biaya Rp. 1.188.350 / orang .
  3. Amsterdam Schipol menuju Copenhagen Airport menggunakan Norwegian Air dengan durasi 1 jam 20 menit , biaya Rp. 1.471.873 / orang ( tambahan 1 bagasi check-in per orang  tanpa pesan makan/minum ) .
  4. Copenhagen Airport menuju Berlin Tegel Airport menggunakan Air Berlin , lama perjalanan 1 jam dengan biaya Rp. 1.243.680 / orang ( tambahan 1 bagasi check in/orang , free snack & drink ) .
  5. Berlin HBF menuju Praha Hlavni Nadrazi  menggunakan kereta dengan biaya Rp. 595.327 / orang .
  6. Praha Florenc menuju Wina Bus Terminal menggunakan Student Agency Bus dengan transit selama 30 menit di BRYNO , biaya Rp. 230.258 / orang ( WIFI tersedia selama perjalanan di wilayah Rep. Ceko , begitu masuk Austria koneksi internet terputus ) .
  7. Wina HBF menuju Budapest Keleti menggunakan Kereta , biaya Rp. 335.186 / orang .
  8. Budapest Airport menuju Roma Fumiciano Airport menggunakan WIZZ Air menempuh perjalanan 1 jam 50 menit dengan biaya Rp. 1.097.771 / orang ( tambahan 1 bagasi check-in/orang ) .
  9. Roma Fumiciano Airport menuju Munich Airport menggunakan Easy Jet dengan durasi 1 jam 25 menit , biaya Rp. 839.120 / orang ( tambahan 1 bagasi check-in/orang ) .
  10. Munich HBF menuju Paris Gare de East menggunakan kereta cepat TGV dengan biaya Rp. 2.023.274 / orang .

Total biaya transportasi untuk perpindahan antar Negara/Kota sebesar Rp. 9.988.969 atau dibulatkan sekitar Rp. 10 juta per orang ( wuuiihh mahal ternyata ) , kalau ditambah dengan ticket domestik Malang-Jakarta P/P dan Jakarta-Paris P/P , total bandrol sekitar Rp. 25.713.000 per orang ( Glek !! ) .

Central Station Amsterdam

Amsterdam Central Station

Biaya Asuransi Perjalanan

Salah satu dokumen yang diminta pada saat pengajuan Visa adalah Asuransi Perjalanan dengan nilai pertanggungan minimal € 30,000  yang berlaku di seluruh wilayah Schengen . Saya membeli asuransi perjalanan AXA Wordwide Platinum Family ( karena pergi berdua bersama suami ) seharga USD 84 . Pembelian secara online & pembayaran dilakukan memakai kartu kredit dengan mata uang Rupiah ( Rp. 1.106.196 ) . Polis Asuransi bisa langsung di cetak begitu konfirmasi pembayaran diterima .  Salinan Polis disertakan pada saat pengajuan Visa namun Polis Asli tetap harus dibawa untuk diperlihatkan kepada petugas Konsul .

Biaya Akomodasi / Penginapan

Total biaya Penginapan untuk 18 malam sebesar € 1,100.94 setara dengan Rp. 16.514.100 dengan kurs saat berkunjung ( 1 € = Rp. 15.000 )  semua kamar dengan kondisi private bed-room & kamar mandi di dalam , perincian sbb. :

  1. Bruges € 98 ( 2 malam )
  2. Amsterdam € 135 ( 2 malam )
  3. Copenhagen € 180.83  ( 2 malam )
  4. Berlin € 90.45 ( 2 malam )
  5. Praha € 88 ( 2 malam )
  6. Wina € 118 ( 2 malam )
  7. Budapest € 42.5 ( 1 malam )
  8. Roma € 105.56 ( 2 malam )
  9. Munich € 178  ( 2 malam )
  10. Paris € 64.10 ( 1 malam )

Untuk yang bersolo-backpaker & tidak berkeberatan bermalam di dormitory room dengan berbagi kamar mandi/WC dengan traveler yang lain sepertinya bisa mendapatkan tarif yang lebih ekonomis karena akan dihitung per kepala bukan per kamar seperti diatas .

Hal lain yang bisa menghemat biaya penginapan yaitu dengan jalan ” bermalam ” di Bis atau Kereta dalam perpindahan antara Negara di Eropa . Sempat tergoda untuk mencoba namun akhirnya saya memilih untuk menghindar karena walau bagaimana setelah lelah seharian berpetualang , tidur di kasur pasti lebih nyaman & bisa segar keesokan hari-nya . It’s all about the choice ! ….

Biaya Transportasi ( dalam kota )

Sangat disarankan untuk membeli ticket day-pass karena jatuhnya harga lebih hemat . Dengan ticket tersebut kita bisa menggunakannya untuk naik bis , tram , metro / subway sesuai dengan pilihan periode validitas yang kita pilih misal 1 , 2 atau 3 hari , beberapa diantaranya menawarkan harga yang lebih murah lagi bagi yang bepergian dengan rombongan/keluarga ( group )  , so check lebih seksama ya …

Tolong diperhatikan bahwa ada day-pass yang hanya berlalu di wilayah city-centre sehingga kalau berniat ingin keluar kota harus membeli ticket yang terpisah . Hal ini biasanya akan dijelaskan oleh petugas apabila kita membelinya di counter ticket , inilah salah satu alasan kenapa saya lebih suka membeli di counter karena sekalian bisa menanyakan informasi & arah kepada petugas , alasan lainnya : takut salah beli kalau menggunakan mesin ticket ha ha ha #pengalamanpribadi .

Oh ya … jangan coba-coba untuk tidak membeli ticket alias mbrobol ya … , walaupun tidak ada pengechekan ticket di setiap kendaraan tapi begitu kena selain harus membayar denda yang mihil ditambah dengan malu-nya itu lho ha ha ha . Di Jerman & Ceko kami tidak menjumpai / bertemu dengan petugas kontrol ticket tapi di Budapest , belum semenit pantat ini duduk di bis kota  seorang Ibu setengah umur menghampiri saya & bilang ” ticket please ” sekejap saya melongo dan beliaunya sigap menunjukkan tanda pengenal di balik baju-nya …. baru kemudian saya tersenyum …. oh mau kontrol ticket tho Bu he he he .

Berikut contoh day-pass :

day pass ticket

sebelah kiri day-pass di Praha , sebelah kanan day-pass di Berlin

Mencatat pengeluaran adalah hal yang malas saya lakukan jadi mohon maaf kalau saya tidak begitu ingat berapa tarif day-pass ( yang pasti ) di semua kota yang kami kunjungi , beberapa diantaranya :

  • Bruges = kami tidak terpikir untuk membeli day pass , kalau tidak salah di counter ticket tarif-nya € 10 untuk 3 hari . Waktu itu di setiap perjalanan kami membayarkan langsung cash ke driver bis ( point to point payment ) .
  • Amsterdam = € 27 ( berlaku 2 hari termasuk Volendam ) , kalau hanya seputaran kota ( city-centre ) tanpa ke Volendam ada selisih lebih murah beberapa Euro .
  • Copenhagen = DKK 160 setara dengan € 22.85 ( 2 hari ) .
  • Berlin = € 19.5 ( 2 hari ) .
  • Praha = CZK 110 setara dengan € 4 ( 1 hari ) .
  • Wina = € 13.8 ( 2 hari ) .
  • Budapest = HUF 1600 setara € 5 ( 1 hari ) .
  • Roma = € 12.5 ( 2 hari ) , naik kereta express dari Fumiciano Airport menuju Termini Station seharga € 14 / orang ( one way ) . Saya baru tahu belakangan ternyata bisa naik Bis dari Fumiciano  Airport ke Termini ( begitupun sebaliknya ) hanya seharga € 4 / orang / one way .
  • Munich = untuk day pass maaf saya lupa berapa tarifnya , namun seingat saya dari Munich Airport menuju ke city centre naik kereta € 10.40 / orang ( one way ) .
  • Paris = € 12.3 ( 1 hari ) , dari Gare de Nord menuju ke Paris CDG Airport naik kereta € 10 / orang / one way .

Catatan : siapkan dana lebih untuk yang berpindah Negara dengan moda transportasi pesawat udara mengingat lokasi bandara yang berada di luar kota pastinya bea transportasi dari/menuju pusat kota cukup mahal .

Biaya Masuk Tempat Wisata

Kami hanya mengunjungi tempat-tempat wisata yang tidak berbayar alias gratis , untuk mengetahui berapa tarif masuk wahana berbayar seperti ke Istana , Museum , Theme Park ,  dlsb. bisa di googling di internet ( beberapa diantaranya bisa di booking via online ) atau go show saja di sana . Bagi traveler dengan waktu kunjungan terbatas , perhatikan antrian karena di Musim Liburan / Musim Panas antrian masuk ke beberapa tempat bisa mengular & sungguh bikin pusing duluan sebelum masuk .

vatican

antrian mengular untuk masuk ke St. Peter Basilica – Vatican

Biaya Makan / Minum

Tidak usah diperdebatkan kalau memang biaya makan/minum di Eropa cukup menguras kantong , misalnya sebotol air putih ukuran 500 ml yang kami beli di Copenhagen seharga € 2.50 , kalau di kalkulator bisa setara dengan harga 2 galon air minum @ 19 liter di Indonesia .

Sebenarnya kami sudah antisipasi dengan membawa botol kosong dari Indonesia jadi di sana tinggal refill air putih tapi thanks to my hubby yang sudah menelantarkan ( baca : menghilangkan ) botol itu di hari ke-5 perjalanan kami . Alhasil di sisa 2 minggu perjalanan kami harus membeli & membeli lagi air putih untuk menemani perjalanan .

Untuk makanan , sekali lagi demi azas penghematan kami bela bela-in membawa mini rice cooker ukuran 0.7 ml beserta kelengkapan diantaranya : beras , sambal pecel kering , sambal+saos sachet , kering kentang+tempe , abon , gula , kopi (wajib ) & teh .

Kami tidak menyangka dengan membawa beras 1.5 kg bisa ludes di hari ke-4 , udara dingin  di musim panas membuat nafsu makan tidak terbendung . Akhirnya kami membeli beras pandan ( sumpah rasanya enak & harum bau-nya )  2 Kg di AlberHeijn Amsterdam & 1 Kg lagi  di Toko Asia yang kami temukan secara tidak sengaja di Wina . Terbeli juga sambal ulek di Amsterdam & sambel bajak di Wina tapi rasanya tidak seenak sambal buatan sendiri ( itu kata suami saya lho he he he ) .

Sempat mencoba Resto Pelangi di Amsterdam milik orang Indonesia , memesan Nasi Goreng & Gado-Gado ditambah kopi kami harus merogoh kantong € 27 . di Italy juga sempat mencoba di salah satu Chinesse restoran yang ada di seputaran Termini dengan memesan 2 macam jenis makanan & soup pembuka + minuman kalau tidak salah ingat habis sekitar € 37 . Tidak jarang setelah seharian jalan-jalan sambil menuju Hotel saya take away : ayam goreng/nugget di KFC atau McD , terkadang ikan atau udang goreng di Nordsee sebagai lauk makan malam ( nasi putih masak sendiri ) . Kami juga sempat menemukan Chinesse-Thai Restoran pada saat boring nunggu bis di Praha  , seporsi besar bakmi ayam & seporsi mixed chicken + fruit disiram kuah taoco kalau tidak salah seharga € 28 .

Tambahkan juga anggaran untuk beli camilan seperti : wafel , crepes , roti , french fries atau kudapan lainnya sebagai pengganjal perut & teman perjalanan .

wafel

wafel Bruges dengan topping potongan pisang dan disiram coklat … yummy

 

french fries

 

shrimp & fish

fish & shrimp di Volendam di cocol saos & mayonaise , sumpah wenak !!

 

Biaya Oleh-Oleh

” Selamat jalan , happy travelling , enjoy your trip , TTDJ & jangan lupa oleh-oleh yaaaa ” itulah senandung mesra yang selalu mampir di telinga saya setiap kali akan berangkat ke Luar Negeri , baik itu tugas kantor maupun liburan . Awalnya seperti menjadi beban karena belum lagi sampai di tujuan sudah seperti ditagih hutang oleh-oleh . Tapi lama kelamaan jadi biasa & anggap saja angin lalu , kalau pas jalan-jalan nemu ya dibeli kalau ndak nemu ya nggak perlu repot untuk menemukan he he he , gampang kan ? jalan-jalan itu sarana untuk membuang stress dan bukan sebalik-nya ( teman & sanak saudara suka lupa iihhh … )

Buah tangan yang biasa saya beli berukuran kecil , enteng & tidak membuat kopor menjadi overload , biasanya sih justru berfungsi ganda sebagai ganjal baju di koper  . Gantungan kunci , magnet kulkas , scraf , ataupun asesoris ( gelang , kalung , bros , dll. ) adalah jenis buah tangan yang biasa saya bawa untuk saudara & teman tercinta .

Kalau untuk diri sendiri saya mewajibkan membeli sandal/sepatu yang lucu & unik , piringan bergambar yang bertuliskan Kota/Negara yang saya kunjungi atau miniatur yang merupakan icon dari Kota/Negara yang saya singgahi semisal miniatur Eiffel Tower , Kincir Angin atau Maneken Pis sebagai tetenger kalau saya sudah pernah kesana . Kalau ada duit lebih , suka beli tas kain Robin-Ruth bertuliskan Kota/Negara ( nggak mahal kok harga di kisaran € 20/buah )  , beberapa gambar dari souvenir yang dimaksud sbb. :

miniatur

miniatur Eiffel , Kincir Angin dan Maneken Pis

piringan

piringan bertuliskan nama Negara/Kota

Harga souvenir bisa bervariasi antara €2 – €5 untuk sebuah gantungan kunci , sedangkan magnet kulkas harga berkisar antara €4 – €6.5 Untuk piringan bergambar harga tergantung jenis bahan & ukuran , range harga sekitar €15 untuk yang berukuran sedang .

magnet

magnet kulkas bergambar icon suatu Negara/Kota

gantungan kunci

gantungan kunci dari berbagai Negara/Kota

Mata Uang yang dipakai di Eropa

Transaksi pembayaran di wilayah Schengen umumnya menggunakan mata uang Euro namun di beberapa Negara masih setia setiap saat memakai mata uang lokal mereka sendiri seperti :

  • Denmark menggunakan Danish Krone ( DKK )
  • Hungary menggunakan Forint Hungaria ( HUF )
  • Rep. Ceko menggunakan Koruna Ceko ( CZK )
krone denmark

Krone Denmark

krone ceko

Krone Ceko

Forin Hungary

Forin Hungaria

Di beberapa tempat perbelanjaan & restoran  yang saya kunjungi , disamping menerima local currency mata uang Euro juga bisa di terima . Saran saya , lebih baik check kurs-nya dulu ya sebelum bertransaksi & memilih akan membayar memakai mata uang yang mana agar tidak sakit hati …. karena di satu lokasi-pun kurs bisa berbeda-beda .

Selain komponen biaya-biaya diatas , bisa ditambahkan 5% atau 10% dana cadangan karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam masa perjalanan kita . Memang kita sudah membeli asuransi perjalanan namun tetaplah pepatah  ” lebih baik sedia payung dan jas hujan sebelum hujan turun ” tidak ada salah-nya dipegang .

Demikian sharing saya terkait dengan besaran biaya untuk perjalanan ke Eropa , namun lain style perjalanan secara otomatis akan merubah ” peta ” biaya . Bagi yang hobi shopping rasa-nya cadangan Euro-nya tidak cukup kalau hanya tambah 10% …….

Semoga bermanfaat & happy travelling …..

Tinggalkan komentar »

Memilih Penginapan di Eropa

Pemandangan di Volendam , Belanda saat musim panas ( yang mendung ) .

Pemandangan di Volendam , Belanda saat musim panas ( yang mendung ) .

Setelah Itinerary selesai , tahapan selanjutnya adalah menyempurnakan Booking-an Hotel . Kalau sebelumnya untuk keperluan pengajuan Visa Schengen di Kedubes Jerman saya wajib “menampilkan” Jerman sebagai tujuan utama dengan cara memasukkan beberapa kota di Jerman sebagai tujuan perjalanan  , namun setelah Visa granted saya bebas untuk merevisi baik itu rute perjalanan maupun booking-an hotel .

Menentukan Penginapan

Lokasi merupakan syarat utama dalam memilih dimana kita akan bermalam , ideal-nya di pusat kota adalah pilihan yang nyaman karena selain akses transportasi mudah dijangkau , banyak tersedia pilihan restoran juga toko penyedia souvenir . Kalau jeli mencari & nasib lagi mujur kita bisa mendapat hotel/hostel/apartment di city centre dengan tarif yang bersahabat jadi rajin-rajinlah menengok di website : booking.com , agoda.com , hostelbookers.com , dll. karena tanpa diduga terkadang ada promo/penawaran rate yang ajaib .

Selama ini setiap bepergian khususnya ke Luar Negeri , saya selalu memanfaatkan Booking.com . Disamping karena banyak pilihan Hotel yang tanpa meminta deposit sebagai persyaratan booking juga opsi “free cancellation” dengan syarat & ketentuan berlaku , nyata-nya di kemudian hari terbukti mereka sangat membantu ( baca : bertanggung jawab )  pada saat ada kesalahan dalam metode pembayaran .

Ceritanya saya booking Hotel di Frankfurt dengan jaminan kartu kredit , saya sengaja memilih metode free cancellation & biaya hotel akan dibayarkan pada saat tiba di sana ( check in ) dengan tujuan apabila saya ingin mengganti rute dan/atau batal berkunjung ke Frankfurt booking-an tersebut biasa saya batalkan tanpa terkena penalty .

Tanpa di-nyana kartu kredit saya terpotong senilai  total booking-an , tanpa berpikir panjang saya melayangkan protes ke Booking.com dengan mengirimkan email disertai Billing kartu kredit & Booking Confirmation . Protes senada juga saya sampaikan langsung ke pihak Hotel melalui email . Saya acungkan jempol untuk Booking.com yang merespon cepat komplain saya dengan membalas email & menghubungi saya langsung melalui telpon .  Hanya dalam hitungan hari pihak Hotel di Frankfurt tersebut me-refund 100% senilai yang sudah di potong di kartu kredit saya disertai permohonan maaf karena kesalahan tersebut .

Untuk trip selanjutnya , Booking.com tetap akan menjadi pilihan utama saya dalam mencari & memilih penginapan .

Hotel adalah sarana untuk istirahat/tidur di malam hari jadi rasanya bagi kami cukup bermalam Hotel bintang 3 atau yang setara ( kecuali kalau ada promo Hotel bintang 4/5 seharga bintang 3 kebawah he he he , kalau dapat ya hukumnya wajib untuk disikat  ) .

Hotel Pilihan ( sekaligus ) Rekomendasi

Berikut Hotel/Hostel/Guest-House/Apartment yang saya pilih selama perjalanan kami di Eropa bulan Juli-Agustus 2015  :

Bruges , Belgia : Value Stay Bruges

Tarifnya € 98/ 2 malam merupakan Guest-House yang berlokasi di tengah hunian penduduk ( perumahan ) sehingga suasananya tenang . Walaupun lokasi bukan di pusat kota namun pemberhentian bis ada tepat di depan Guest-House jadi akses ke city-centre bukan menjadi masalah .

Value Stay Bruges , Belgia

Value Stay Bruges , Belgia

 

Salah satu sudut di pusat kota Bruges , Belgia

Salah satu sudut di pusat kota Bruges , Belgia

Amsterdam , Belanda : Ibis Budget Zaandam

Tarifnya € 135 / 2 malam ( private bed-room dengan kamar mandi di dalam , tanpa sarapan ) . Kamar-nya walau mini namun bersih & nyaman , proses check-in/out cepat , Letaknya memang agak di luar kota Amsterdam namun pemberhentian bis bisa dijangkau berbelas langkah saja dari Hotel . Oh ya naik bis dari depan Hotel untuk menuju Zaanse Schans hanya di tempuh sekitar setengah jam saja .

Z.Schans 1

Zaanse Schans , Belanda

Copenhagen , Denmark : Cabinn Scandinavia

Tarifnya DKK 1.350 atau setara dengan € 181 / 2 malam . Dari semua Hotel yang kami inapi selama di Eropa ini yang termahal , private bedroom dengan kamar mandi sangat kecil , tempat tidur bertingkat yang hanya cukup untuk ukuran standar manusia , berikut penampilannya :

cukup untuk berbaring 1 orang dgn ukuran badan standar he3 ...

cukup untuk berbaring 1 orang dgn ukuran badan standar he3 …

Tidak banyak pilihan Hotel dengan budget dibawah € 100 / semalam mengingat Copenhagen merupakan salah satu kota termahal di Eropa . Hotel ini saya pilih karena dekat dengan FORUM Metro Station , dengan berjalan kaki tidak lebih dari 15 menit kita sudah tiba di stasiun ini & siap berpergian membelah kota Copenhagen .

Berlin , Jerman : Georghof Hotel Berlin

Tarifnya € 90.45 / 2 malam , kamarnya cukup luas dan bernuansa klasik dengan kamar mandi di dalam . Tanpa AC namun ada jendela lebar yang berfungsi sebagai pergantian udara . Tarif tergolong cukup murah & strategis karena dekat dengan Frankfurter Allee U-Bahn Station , dengan kereta bawah tanah siap menemani kita ke pusat kota kurang dari 10 menit .

Praha , Rep. Ceko : Hotel Aida

Tarif € 88 / 2 malam plus breakfast yang lumayan komplit & enak , kamar yang kami pilih private bed-room dengan kamar mandi dalam . Walaupun kategori Hotel bintang 4 sayang-nya tidak ada lift & tanpa AC namun cukup nyaman & yang utama-nya tarif ramah dikantong . Tidak sampai 15 menit berjalan kaki akan sampai di KOBYLISY Metro Station ,  pemberhentian bis juga tidak jauh letak-nya dari Hotel .

Breakfast di Hotel Aida Praha

Breakfast di Hotel Aida Praha

Wina , Austria : Apartment Steinbauergasse

Tarif nya € 118 / 2 malam , unit nya luas dan lapang dengan jendela-jendela besar untuk pergantian udara sebagai pengganti AC , tersedia perlengkapan masak yang cukup memadai & kamar mandi dalam . Saya rekomendasikan bagi yang ingi bermalam di Wina , pemberhentian bis ada di seberang Apartment & hanya membutuhkan tidak lebih dari 15 menit naik bis untuk sampai di pusat kota . Bagi yang suka kebab – letaknya persis di sebelah Apartment .

Budapest , Hungaria : Apartment Krisco

Tarif € 42.5 / semalam , cukup murah dengan apa yang kita dapatkan . Tersedia 2 kamar tidur , kamar mandi , sofa , dapur beserta perlengkapan masak yang cukup lengkap . Lokasi tepat di pusat kota , untuk transportasi-nya cukup berjalan kaki tidak sampai 10 menit sampailah kita di pemberhentian bis terdekat yang bisa membawa kita ke seluruh penjuru kota Buda & Pest .

Roma ,  Italia : Dem Guest House

Tarif € 105.56 / 2 malam termasuk light-breakfast , kopi/teh tersedia 24 jam di mesin pembuat kopi/teh yang dipakai bersama dengan penghuni kamar lainnya . Semua kamar ber-AC & menyediakan kamar mandi dalam . Cukup strategis karena lokasi berada di sekitar Stasiun Termini , anda bisa menggunakan bis atau kereta menuju spot turis yang di kehendaki ( termasuk Vatican ) .

Munich , Jerman : Hotel Astor

Tarif € 178 / 2 malam , private bedroom & kamar mandi dalam tapi tanpa sarapan . Dengan tarif yang bagi kami lumayan mahal namun sepadan dengan lokasi yang strategis karena dekat dengan stasiun/metro , cafe , restoran & toko kue juga banyak terdapat disepanjang jalan di sekitar Hotel .

Paris , Perancis : Hotel Altona

Tarif € 64.10  / semalam , private bedroom + kamar mandi dalam tanpa sarapan . Berjalan kurang dari 15 menit akan sampai di Stasiun Gare du Nord . Hotel ini sengaja saya pilih karena untuk penerbangan balik ke Jakarta keesokan harinya melalui Paris CDG  bisa dijangkau dari stasiun ini menuju ke Airport .

Catatan :

  1. Tarif hotel tersebut diatas berdasar perjalanan yang kami lakukan antara tgl. 16 Juli sampai dengan 3 Agustus 2015 atau bersamaan dengan Musim Panas di Eropa . Bisa jadi tarif akan lebih murah kalau bermalam bukan di Peak/High-Season.
  2. Overall , semua penginapan yang saya pakai cukup memadai bagi pasangan/teman/keluarga yang menginginkan privasi atau bagi yang kurang suka berbagi kamar dengan traveller yang lain .

Mohon maaf jikalau foto /penampakan outside & inside Penginapan tidak memadai karena biasanya sampai sudah dalam kondisi lelah jiwa-raga jadi hilang nafsu untuk mengambil gambar .

Untuk ringkasan biaya perjalanan akan saya sampaikan di postingan berikut nya …

Tinggalkan komentar »

Menyusun Itinerary 18 Malam di Eropa

Penunjuk arah di depan Louvre Museum , Paris

Hal yang menyenangkan dalam perjalanan ke Eropa adalah menyusun jadwal perjalanan . Sebelum memutuskan akan ke Negara mana & singgah di kota mana saja pelajari peta secara seksama , usahakan perjalanan dalam satu jalur lingkaran ( bila keberangkatan dan kepulangan dari kota yang sama ) . Ukur ketahanan tubuh bagi yang berencana untuk menjadi fast-traveler yang akan berpindah dari satu negara ke negara yang lain dalam tempo cepat . Demi azas penghematan dan azas kesehatan , kaki akan diajak berjalan puluhan kilometer , sumpah capek ! Tapi keuntungan tidak ikut Tour kita bisa berhenti kapan-pun & dimana-pun kita mau , ingin selonjor meregangkan kaki di kursi-kursi taman ataupun menitipkan badan di tempat istirahat yang disediakan untuk memejamkan mata barang sejenak seperti yang kami temui di Bruge , Belgia berikut :

tidak ada yang lebih nyaman selain rebahan sambil memejamkan mata ( asal jangan kebablasan )

Rute Perjalanan

Perjalanan saya kemarin selama 19 hari ( 18 malam ) sukses melewati 9 (+1) Negara dan singgah ke 11 kota . Adapun jalur perjalanan sbb. : Paris – Bruge – Amsterdam – Copenhagen – Berlin – Praha – Wina – Budapest – Roma ( + Vatican ) – Munich – Paris . Semula ingin menyisipkan Bratislava di sela kunjungan di Wina , namun karena 2 hari di Wina diguyur hujan yang iseng turun di musim panas dengan menyesal rencana ke Bratislava di skip demi bisa explore Wina lebih leluasa .

Rute lengkap-nya seperti di bawah ini :

Tgl. 15/07/2015 : Jakarta-Kuala Lumpur-Paris ( by Malaysia Airlines ) – bermalam di pesawat .

Tgl. 16/07/2015 : sampai di Paris pagi hari langsung menuju Bruge melalui : Lille – Brux. Midi – Bruge ( kombinasi kereta cepat TGV & regular train ) , Tgl. 16 & 17 bermalam di Bruge .

Tgl. 18/07/2015 : Bruge – Antwerp – Amsterdam ( kombinasi regular train & kereta cepat Thalys ) Tgl. 18 & 19 bermalam di Amsterdam  .

Tgl. 20/07/2015 : Amsterdam – Copenhagen ( by Norwegian Air )  Tgl. 20 & 21 bermalam di Copenhagen .

Tgl. 22/07/2015 : Copenhagen – Berlin ( by Air Berlin ) Tgl. 22 & 23 bermalam di Berlin .

Tgl. 24/07/2015 : Berlin – Praha ( by DB Bahn train ) Tgl.  24 & 25 bermalam di Praha .

Tgl. 26/07/2015 : Praha – Wina ( by Student Agency Bus ) Tgl. 26 & 27 bermalam di Wina .

Tgl. 28/07/2015 : Wina – Budapest ( by ICE Train ) Tgl. 28 bermalam di Budapest .

Tgl. 29/07/2015 : Budapest – Roma ( by WIZZ Air ) Tgl. 29 & 30 mengunjungi Roma & Vatikan , bermalam di Roma  .

Tgl. 31/07/2015 : Roma – Munich ( by EASY Jet ) Tgl. 31 & 01 Agust. bermalam di Munich .

Tgl. 02/08/2015 : Munich – Paris ( by TGV Train ) Tgl. 02 bermalam di Paris .

Tgl. 03/08/2015 : Paris – Kuala Lumpur – Jakarta ( by Malaysian Airlines ) .

Stasiun Kereta Api Antwerp , Belgia

Stasiun Kereta Api Keleti Budapest , Hungaria

margareten gurtel

Stasiun Kereta Margareten Gurtel , Wina , Austria

Memilih moda transportasi

Mencari moda transportasi yang tepat bisa memanfaatkan skyscanner untuk mencari rute & jadwal penerbangan , untuk jenis & jadwal kereta boleh check di : SNCF , Thalys atau Bahn . Semakin awal melakukan booking akan mendapat harga yang relatif murah , semakin dekat waktu perjalanan dengan periode booking harga dipastikan ikut merangkak naik .

Karena ingin mencoba semua jenis transportasi yang tersedia untuk berpindah Negara maka kombinasi saya lakukan dengan tetap memperhatikan faktor : biaya , lama perjalanan , jam keberangkatan/ketibaan . Kalau mau jujur sih lebih enak naik Kereta Api  atau Bis karena lokasi stasiun di tengah kota sehingga relatif lebih mudah dijangkau . Naik pesawat memang lebih cepat sampai tujuan , tapi proses hingga duduk di kursi pesawat itu yang rempong mengingat Airport letak-nya pasti di luar kota sehingga harus menyiapkan setidak-nya 1 jam perjalanan untuk sampai , wajib check-in 2 jam sebelum jam keberangkatan , belum lagi antrian untuk check-in , security check & passport controll .

Perlu menjadi perhatian dalam memilih moda transportasi adalah jam keberangkatan . Biasanya untuk pesawat berbudget rendah jam keberangkatan-nya agak ajaib , kalau tidak pagi sekali ya malam sekali sedangkan kalau memilih Bis atau Kereta lebih fleksibel karena banyak pilihan jam keberangkatan . Oh ya , dengan memilih jam pagi & sesampai di hotel sebelum jam check-in tiba anda harus rela menunggu di lobby sambil terkantuk-kantuk , masih untung kalau front office buka 24 jam jadi bisa titip tas/koper untuk kita tinggal jalan-jalan atau mencari makan sambil menunggu waktu check-in tiba , kalau tidak ?

Namun sungguh dengan mencoba semua jenis transportasi akan meninggalkan kesan tersendiri , geret koper & naik turun tangga ( karena tidak tersedia lift/elevator ) , ada elevator dengan derajat kemiringan yang cukup bikin pusing , ngangkat koper naik & turun kereta ( catat : nggak ada kuli angkut ya di Eropa he he he ) , membaca rute / jalur kereta yang terkadang rumit & bikin stress . Kalau sudah mentok daripada puyeng berkelanjutan cepat hubungi dokter jangan malu ya tanya ke petugas pasti dikasih tahu kok untuk menuju mana harus naik train atau jalur yang mana , atau boleh tanya ke sesama calon penumpang . Tapi kalau sudah nyasar ( salah arah , salah naik bis/kereta ) jangan disesali atau sampai beradu mulut dengan teman seperjalanan , percayalah itu bumbu paling sedap dalam perjalanan anda . Keesokan hari-nya pasti akan jadi bahan candaan & tertawa terpingkal-pingkal kalau di-ingat , hal itu yang selalu berulang dalam setiap perjalanan saya berdua dengan suami .

Mohon dapat dimaklumi setelah seharian bepergian pastinya jiwa raga capek , otak serasa membeku & hilang fokus sehingga rute balik ke hotel-pun terkadang tidak ingat lagi #pengalamanpribadi .

SO , setelah sukses membuat Itinerary giliran memilih tempat bermalam , ditunggu di posting-an berikut nya …..

Tinggalkan komentar »

Serunya Nge-trip 18 Malam menjelajahi 9 (+1) Negara di Eropa

Colloseum , Roma - Italy

Colloseum , Roma – Italy

Pergi ke Eropa sepertinya sudah menjadi suatu keniscayaan bagi sebagian besar orang yang hobinya jalan-jalan dan bersenang-senang .  Deretan bangunan & gedung kuno yang berdiri dengan kokoh-nya , hamparan bunga yang cantik di kala musim semi , membayangkan bisa berjalan kaki atau duduk dengan santai sambil menyeruput secangkir kopi di cafe di tepian kanal di tengah kota . Imajinasi yang sungguh bagai magnet untuk bisa menjejakkan kaki di Benua Biru itu .

musim panas di Amsterdam , tetap indah !!

musim panas di Amsterdam , tetap indah !!

Frederiksborg Palace , Copenhagen

Frederiksborg Palace , Copenhagen

Berikut saya sampaikan beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum mewujudkan mimpi untuk liburan ke Eropa .

VISA

Syarat utama untuk bisa masuk ke Eropa selain Paspor ( yang masih valid ) adalah Visa Schengen . Sudah banyak sekali artikel ataupun blog traveler yang membahas : Bagaimana Cara mengajukan Visa Schengen dengan segala this & that-nya . Mencegah kebosanan pembaca , saya hanya akan membahas sekilas saja berdasarkan pengalaman saya apply Visa Schengen melalui Konsul Kehormatan Jerman di Surabaya .

Kenapa mengajukan di Konsul Jerman ? Kenapa nggak melalui Konsul Belanda ? Bukannya di Jerman ribet ? banyak lho yang direject lagian kalau granted pelit ngasih length of stay-nya  dan berbagai macam pertanyaan bernada minor lainnya . Jawaban saya : TERPAKSA  . Semula memang Konsul Belanda sudah menjadi TO untuk pengajuan Visa Schengen saya , namun apa mau dikata ternyata takdir membawa saya ke Konsul Jerman dan Alhamdulillah lancar & granted !

Sebelum pengajuan Visa ada 2 hal yang jadi pertimbangan awal :

1)Menyiapkan kelengkapan dokumen dahulu sebelum menghubungi Kedutaan untuk appointment , atau

2)Menghubungi Kedutaan meminta appointment baru menyiapkan dokumen .

Yang  saya baca & dengar banyak yang memilih opsi No. 1 , tapi kalau saya pribadi , memilih option ke-2 , lebih baik memastikan dahulu kita mendapat slot wawancara di Kedutaan mana baru disiapkan semua kelengkapannya .

Untuk syarat pengajuan Visa di Kedutaan Jerman bisa di lihat di website resminya : http://www.jakarta.diplo.de , apabila kurang jelas mengenai beberapa hal bisa mengirimkan email atau silahkan telpon ke 031 5631871 bagi yang mengajukan lewat Konsul Kehormatan Jerman di Surabaya .

Masih berkait dengan pengajuan Visa , di bawah ini ada beberapa hal yang biasanya menjadi pertanyaan umum dari pembaca yang berniat mengajukan Visa Schengen ( informasi berikut berdasarkan pengalaman saya pribadi ) .

Reservasi Hotel

Bolehkah pakai agent seperti : http://www.booking.com , http://www.agoda.com , dll ? saya mengirimkan email ke Kedubes Jerman untuk menanyakan hal diatas dan jawabannya singkat saja : RESERVASI BOLEH MENGGUNAKAN VOUCHER . Asumsi nya sih boleh & sah saja booking hotel lewat agent diatas ,TAPI untuk menghindari pertanyaan yang tidak perlu pada saat wawancara , akhir nya saya mengirimkan email ke semua hotel yang saya booking & minta tolong agar booking-an saya dikonfirmasi sebagai syarat pengajuan Visa . Email konfirmasi dari masing-masing Hotel ini saya sertakan bersamaan dengan printed booking hotel lewat agent diatas . Terus terang urusan ini bikin stress luar biasa karena H2C menanti email konfirmasi dari belasan hotel , namun percayalah semua akan indah pada waktunya

Ticket Transportasi Antar Negara di Eropa

Saya baru booking ticket ( secara online ) untuk berpindah Negara setelah Visa approved . Ticket fisik tidak ditanyakan petugas pada saat penyerahan dokumen , cukup dicantumkan dengan jelas di Itinerary Form akan memakai moda transportasi apa untuk pindah Negara , contoh-nya :

  • Tgl. xxx dari Amsterdam ke Copenhagen naik pesawat Norwegian Air dgn departure & arrival time-nya , untuk jam terbang bisa di lihat melalui website resmi Norwegian Air atau bisa check di http://www.skyscanner.com
  • Tgl. xxx dari Berlin menuju Praha saya naik kereta DB Bahn dgn jam keberangkatan xxx & kedatangan kereta xxx , jadwal bisa di check di website resmi : http://www.bahn.com
  • Tgl. xxx dari Praha ke Vienna saya naik Bis ” Student Agency Bus ” , jam keberangkatan & tiba bisa dilihat di website resminya : http://www.studentagencybus.com

Wawancara

Apa saja yang akan ditanyakan pada saat wawancara ? karena petugas Konsul ” cukup sibuk ” dengan dokumen yang segambreng sehingga sama sekali tidak ada pertanyaan  . Saya hanya bisa mengira-ngira apakah saya yang beruntung ataukah karena dokumen nya terlalu lengkap sehingga tidak perlu wawancara . Intinya jangan ada celah yang membuat petugas curiga dengan dokumen yang kita sampaikan sehingga menarik minat bagi mereka untuk menanyakan ini dan itu .

SO , tidak ada yang perlu di khawatirkan , sepanjang memenuhi semua persyaratan , yakinlah bahwa pengajuan Visa anda akan GRANTED , Insya Allah .

Nantikan postingan saya selanjutnya mengenai :

  1. Menyusun Itinerary 18 Malam di Eropa
  2. Memilih penginapan di Eropa
  3. Menghitung biaya perjalanan di Eropa
  4. Mengunjungi tempat wisata di Eropa

Tinggalkan komentar »