oenoeltraveler

a happy & lucky traveller

Menyusun Itinerary 18 Malam di Eropa

pada September 10, 2015

Penunjuk arah di depan Louvre Museum , Paris

Hal yang menyenangkan dalam perjalanan ke Eropa adalah menyusun jadwal perjalanan . Sebelum memutuskan akan ke Negara mana & singgah di kota mana saja pelajari peta secara seksama , usahakan perjalanan dalam satu jalur lingkaran ( bila keberangkatan dan kepulangan dari kota yang sama ) . Ukur ketahanan tubuh bagi yang berencana untuk menjadi fast-traveler yang akan berpindah dari satu negara ke negara yang lain dalam tempo cepat . Demi azas penghematan dan azas kesehatan , kaki akan diajak berjalan puluhan kilometer , sumpah capek ! Tapi keuntungan tidak ikut Tour kita bisa berhenti kapan-pun & dimana-pun kita mau , ingin selonjor meregangkan kaki di kursi-kursi taman ataupun menitipkan badan di tempat istirahat yang disediakan untuk memejamkan mata barang sejenak seperti yang kami temui di Bruge , Belgia berikut :

tidak ada yang lebih nyaman selain rebahan sambil memejamkan mata ( asal jangan kebablasan )

Rute Perjalanan

Perjalanan saya kemarin selama 19 hari ( 18 malam ) sukses melewati 9 (+1) Negara dan singgah ke 11 kota . Adapun jalur perjalanan sbb. : Paris – Bruge – Amsterdam – Copenhagen – Berlin – Praha – Wina – Budapest – Roma ( + Vatican ) – Munich – Paris . Semula ingin menyisipkan Bratislava di sela kunjungan di Wina , namun karena 2 hari di Wina diguyur hujan yang iseng turun di musim panas dengan menyesal rencana ke Bratislava di skip demi bisa explore Wina lebih leluasa .

Rute lengkap-nya seperti di bawah ini :

Tgl. 15/07/2015 : Jakarta-Kuala Lumpur-Paris ( by Malaysia Airlines ) – bermalam di pesawat .

Tgl. 16/07/2015 : sampai di Paris pagi hari langsung menuju Bruge melalui : Lille – Brux. Midi – Bruge ( kombinasi kereta cepat TGV & regular train ) , Tgl. 16 & 17 bermalam di Bruge .

Tgl. 18/07/2015 : Bruge – Antwerp – Amsterdam ( kombinasi regular train & kereta cepat Thalys ) Tgl. 18 & 19 bermalam di Amsterdam  .

Tgl. 20/07/2015 : Amsterdam – Copenhagen ( by Norwegian Air )  Tgl. 20 & 21 bermalam di Copenhagen .

Tgl. 22/07/2015 : Copenhagen – Berlin ( by Air Berlin ) Tgl. 22 & 23 bermalam di Berlin .

Tgl. 24/07/2015 : Berlin – Praha ( by DB Bahn train ) Tgl.  24 & 25 bermalam di Praha .

Tgl. 26/07/2015 : Praha – Wina ( by Student Agency Bus ) Tgl. 26 & 27 bermalam di Wina .

Tgl. 28/07/2015 : Wina – Budapest ( by ICE Train ) Tgl. 28 bermalam di Budapest .

Tgl. 29/07/2015 : Budapest – Roma ( by WIZZ Air ) Tgl. 29 & 30 mengunjungi Roma & Vatikan , bermalam di Roma  .

Tgl. 31/07/2015 : Roma – Munich ( by EASY Jet ) Tgl. 31 & 01 Agust. bermalam di Munich .

Tgl. 02/08/2015 : Munich – Paris ( by TGV Train ) Tgl. 02 bermalam di Paris .

Tgl. 03/08/2015 : Paris – Kuala Lumpur – Jakarta ( by Malaysian Airlines ) .

Stasiun Kereta Api Antwerp , Belgia

Stasiun Kereta Api Keleti Budapest , Hungaria

margareten gurtel

Stasiun Kereta Margareten Gurtel , Wina , Austria

Memilih moda transportasi

Mencari moda transportasi yang tepat bisa memanfaatkan skyscanner untuk mencari rute & jadwal penerbangan , untuk jenis & jadwal kereta boleh check di : SNCF , Thalys atau Bahn . Semakin awal melakukan booking akan mendapat harga yang relatif murah , semakin dekat waktu perjalanan dengan periode booking harga dipastikan ikut merangkak naik .

Karena ingin mencoba semua jenis transportasi yang tersedia untuk berpindah Negara maka kombinasi saya lakukan dengan tetap memperhatikan faktor : biaya , lama perjalanan , jam keberangkatan/ketibaan . Kalau mau jujur sih lebih enak naik Kereta Api  atau Bis karena lokasi stasiun di tengah kota sehingga relatif lebih mudah dijangkau . Naik pesawat memang lebih cepat sampai tujuan , tapi proses hingga duduk di kursi pesawat itu yang rempong mengingat Airport letak-nya pasti di luar kota sehingga harus menyiapkan setidak-nya 1 jam perjalanan untuk sampai , wajib check-in 2 jam sebelum jam keberangkatan , belum lagi antrian untuk check-in , security check & passport controll .

Perlu menjadi perhatian dalam memilih moda transportasi adalah jam keberangkatan . Biasanya untuk pesawat berbudget rendah jam keberangkatan-nya agak ajaib , kalau tidak pagi sekali ya malam sekali sedangkan kalau memilih Bis atau Kereta lebih fleksibel karena banyak pilihan jam keberangkatan . Oh ya , dengan memilih jam pagi & sesampai di hotel sebelum jam check-in tiba anda harus rela menunggu di lobby sambil terkantuk-kantuk , masih untung kalau front office buka 24 jam jadi bisa titip tas/koper untuk kita tinggal jalan-jalan atau mencari makan sambil menunggu waktu check-in tiba , kalau tidak ?

Namun sungguh dengan mencoba semua jenis transportasi akan meninggalkan kesan tersendiri , geret koper & naik turun tangga ( karena tidak tersedia lift/elevator ) , ada elevator dengan derajat kemiringan yang cukup bikin pusing , ngangkat koper naik & turun kereta ( catat : nggak ada kuli angkut ya di Eropa he he he ) , membaca rute / jalur kereta yang terkadang rumit & bikin stress . Kalau sudah mentok daripada puyeng berkelanjutan cepat hubungi dokter jangan malu ya tanya ke petugas pasti dikasih tahu kok untuk menuju mana harus naik train atau jalur yang mana , atau boleh tanya ke sesama calon penumpang . Tapi kalau sudah nyasar ( salah arah , salah naik bis/kereta ) jangan disesali atau sampai beradu mulut dengan teman seperjalanan , percayalah itu bumbu paling sedap dalam perjalanan anda . Keesokan hari-nya pasti akan jadi bahan candaan & tertawa terpingkal-pingkal kalau di-ingat , hal itu yang selalu berulang dalam setiap perjalanan saya berdua dengan suami .

Mohon dapat dimaklumi setelah seharian bepergian pastinya jiwa raga capek , otak serasa membeku & hilang fokus sehingga rute balik ke hotel-pun terkadang tidak ingat lagi #pengalamanpribadi .

SO , setelah sukses membuat Itinerary giliran memilih tempat bermalam , ditunggu di posting-an berikut nya …..


Tinggalkan komentar