oenoeltraveler

a happy & lucky traveller

Menghitung Biaya Perjalanan ke Eropa

pada September 19, 2015

Kalau menyusun Itinerary adalah hal yang mengasyikkan karena sambil mengutak-atik jalur / rute perjalanan ,   kita bisa berimajinasi seolah-olah kita sudah berada di destinasi yang akan kita kunjungi  , tapi menyusun budget perjalanan ? sungguh bertolak belakang karena efektif membuat kepala berdenyut & jantung serasa berpacu lebih kencang . Siapa bilang ke Eropa mahal ? nggak kok …  cuman muahal pake buanget !!!

Tapi kalau niatnya sudah kesana , mari kita bongkar bersama celengan ayam jago kita dan mulai berhitung perincian biaya-nya :

Biaya Pengurusan Visa Schengen

Melalui Konsul Kehormatan Jerman di Surabaya , kami dikenakan biaya sebesar Rp. 1.390.000 / orang dibayar cash pada saat pengajuan , biaya ini tidak dikembalikan apabila di kemudian hari Visa gagal terbit . Jadi tidak ada upaya lain selain berusaha menyajikan dokumen sesuai dengan yang sudah dipersyaratkan pihak Kedutaan  agar Visa granted & uang tidak melayang .

Biaya Ticket

1.Ticket Pesawat dari/ke Eropa

Biaya ticket dari/ke Eropa cukup mahal & hampir memakan 30% dari grand total biaya perjalanan . Bagi yang beruntung mendapat ticket promo yang terkadang rate-nya bisa separo dari harga normal  pasti-nya sangat menyenangkan TAPI ticket tersebut cuman bisa didapatnya jauh hari sebelum hari H keberangkatan bahkan bisa setahun sebelum-nya ( sebelum proses pengajuan Visa ) .  Kalau Visa granted ya Alhamdulillah tapi kalau ndak ? bye-bye … ticket promo akan hangus jika tidak terpakai .

Dari hasil pencarian yang cukup panjang & melelahkan akhirnya kami mendapat ticket P/P Jakarta – Paris dengan memakai Maskapai Malaysian Airlines seharga Rp. 14.484.333 /orang , tidak murah memang tapi harus cepat di-eksekusi kalau tidak ingin gigit jari karena harga berpotensi merangkak naik tiap hari-nya .

Semula bernafsu untuk mengambil rute Jakarta – Amsterdam P/P tapi begitu melihat rate Garuda , KLM , Etihad , Emirates , ataupun Turkish jadi ciut nyali saya karena makin hari bukannya makin murah tapi makin melangit dengan kisaran hampir Rp. 20 juta / orang ( WOW … ) .

2. Ticket transportasi pindah Negara

Untuk berpindah Negara saya memerlukan riset #gaya yang cukup lama sebelum akhirnya memutuskan apakah naik pesawat , kereta atau bis . Point penting-nya perjalanan harus nyaman & tidak merepotkan walapun harga tetaplah menjadi bahan pertimbangan utama .

Berikut disampaikan kota-kota yang saya kunjungi beserta moda transportasi & biaya-nya ( dalam bentuk Rupiah dengan kurs saat itu 1 € = Rp. 15.000 ) :

  1. Paris CDG Airport menuju Bruges di Belgia ( transit di Lille – Perancis   & Brussel Midi ) menggunakan kombinasi kereta cepat TGV & regular Train , biaya Rp. 964.130 / orang .
  2. Bruges menuju Amsterdam Centraal ( ganti kereta di Antwerp ) menggunakan kereta cepat Thalys & regular Train  , biaya Rp. 1.188.350 / orang .
  3. Amsterdam Schipol menuju Copenhagen Airport menggunakan Norwegian Air dengan durasi 1 jam 20 menit , biaya Rp. 1.471.873 / orang ( tambahan 1 bagasi check-in per orang  tanpa pesan makan/minum ) .
  4. Copenhagen Airport menuju Berlin Tegel Airport menggunakan Air Berlin , lama perjalanan 1 jam dengan biaya Rp. 1.243.680 / orang ( tambahan 1 bagasi check in/orang , free snack & drink ) .
  5. Berlin HBF menuju Praha Hlavni Nadrazi  menggunakan kereta dengan biaya Rp. 595.327 / orang .
  6. Praha Florenc menuju Wina Bus Terminal menggunakan Student Agency Bus dengan transit selama 30 menit di BRYNO , biaya Rp. 230.258 / orang ( WIFI tersedia selama perjalanan di wilayah Rep. Ceko , begitu masuk Austria koneksi internet terputus ) .
  7. Wina HBF menuju Budapest Keleti menggunakan Kereta , biaya Rp. 335.186 / orang .
  8. Budapest Airport menuju Roma Fumiciano Airport menggunakan WIZZ Air menempuh perjalanan 1 jam 50 menit dengan biaya Rp. 1.097.771 / orang ( tambahan 1 bagasi check-in/orang ) .
  9. Roma Fumiciano Airport menuju Munich Airport menggunakan Easy Jet dengan durasi 1 jam 25 menit , biaya Rp. 839.120 / orang ( tambahan 1 bagasi check-in/orang ) .
  10. Munich HBF menuju Paris Gare de East menggunakan kereta cepat TGV dengan biaya Rp. 2.023.274 / orang .

Total biaya transportasi untuk perpindahan antar Negara/Kota sebesar Rp. 9.988.969 atau dibulatkan sekitar Rp. 10 juta per orang ( wuuiihh mahal ternyata ) , kalau ditambah dengan ticket domestik Malang-Jakarta P/P dan Jakarta-Paris P/P , total bandrol sekitar Rp. 25.713.000 per orang ( Glek !! ) .

Central Station Amsterdam

Amsterdam Central Station

Biaya Asuransi Perjalanan

Salah satu dokumen yang diminta pada saat pengajuan Visa adalah Asuransi Perjalanan dengan nilai pertanggungan minimal € 30,000  yang berlaku di seluruh wilayah Schengen . Saya membeli asuransi perjalanan AXA Wordwide Platinum Family ( karena pergi berdua bersama suami ) seharga USD 84 . Pembelian secara online & pembayaran dilakukan memakai kartu kredit dengan mata uang Rupiah ( Rp. 1.106.196 ) . Polis Asuransi bisa langsung di cetak begitu konfirmasi pembayaran diterima .  Salinan Polis disertakan pada saat pengajuan Visa namun Polis Asli tetap harus dibawa untuk diperlihatkan kepada petugas Konsul .

Biaya Akomodasi / Penginapan

Total biaya Penginapan untuk 18 malam sebesar € 1,100.94 setara dengan Rp. 16.514.100 dengan kurs saat berkunjung ( 1 € = Rp. 15.000 )  semua kamar dengan kondisi private bed-room & kamar mandi di dalam , perincian sbb. :

  1. Bruges € 98 ( 2 malam )
  2. Amsterdam € 135 ( 2 malam )
  3. Copenhagen € 180.83  ( 2 malam )
  4. Berlin € 90.45 ( 2 malam )
  5. Praha € 88 ( 2 malam )
  6. Wina € 118 ( 2 malam )
  7. Budapest € 42.5 ( 1 malam )
  8. Roma € 105.56 ( 2 malam )
  9. Munich € 178  ( 2 malam )
  10. Paris € 64.10 ( 1 malam )

Untuk yang bersolo-backpaker & tidak berkeberatan bermalam di dormitory room dengan berbagi kamar mandi/WC dengan traveler yang lain sepertinya bisa mendapatkan tarif yang lebih ekonomis karena akan dihitung per kepala bukan per kamar seperti diatas .

Hal lain yang bisa menghemat biaya penginapan yaitu dengan jalan ” bermalam ” di Bis atau Kereta dalam perpindahan antara Negara di Eropa . Sempat tergoda untuk mencoba namun akhirnya saya memilih untuk menghindar karena walau bagaimana setelah lelah seharian berpetualang , tidur di kasur pasti lebih nyaman & bisa segar keesokan hari-nya . It’s all about the choice ! ….

Biaya Transportasi ( dalam kota )

Sangat disarankan untuk membeli ticket day-pass karena jatuhnya harga lebih hemat . Dengan ticket tersebut kita bisa menggunakannya untuk naik bis , tram , metro / subway sesuai dengan pilihan periode validitas yang kita pilih misal 1 , 2 atau 3 hari , beberapa diantaranya menawarkan harga yang lebih murah lagi bagi yang bepergian dengan rombongan/keluarga ( group )  , so check lebih seksama ya …

Tolong diperhatikan bahwa ada day-pass yang hanya berlalu di wilayah city-centre sehingga kalau berniat ingin keluar kota harus membeli ticket yang terpisah . Hal ini biasanya akan dijelaskan oleh petugas apabila kita membelinya di counter ticket , inilah salah satu alasan kenapa saya lebih suka membeli di counter karena sekalian bisa menanyakan informasi & arah kepada petugas , alasan lainnya : takut salah beli kalau menggunakan mesin ticket ha ha ha #pengalamanpribadi .

Oh ya … jangan coba-coba untuk tidak membeli ticket alias mbrobol ya … , walaupun tidak ada pengechekan ticket di setiap kendaraan tapi begitu kena selain harus membayar denda yang mihil ditambah dengan malu-nya itu lho ha ha ha . Di Jerman & Ceko kami tidak menjumpai / bertemu dengan petugas kontrol ticket tapi di Budapest , belum semenit pantat ini duduk di bis kota  seorang Ibu setengah umur menghampiri saya & bilang ” ticket please ” sekejap saya melongo dan beliaunya sigap menunjukkan tanda pengenal di balik baju-nya …. baru kemudian saya tersenyum …. oh mau kontrol ticket tho Bu he he he .

Berikut contoh day-pass :

day pass ticket

sebelah kiri day-pass di Praha , sebelah kanan day-pass di Berlin

Mencatat pengeluaran adalah hal yang malas saya lakukan jadi mohon maaf kalau saya tidak begitu ingat berapa tarif day-pass ( yang pasti ) di semua kota yang kami kunjungi , beberapa diantaranya :

  • Bruges = kami tidak terpikir untuk membeli day pass , kalau tidak salah di counter ticket tarif-nya € 10 untuk 3 hari . Waktu itu di setiap perjalanan kami membayarkan langsung cash ke driver bis ( point to point payment ) .
  • Amsterdam = € 27 ( berlaku 2 hari termasuk Volendam ) , kalau hanya seputaran kota ( city-centre ) tanpa ke Volendam ada selisih lebih murah beberapa Euro .
  • Copenhagen = DKK 160 setara dengan € 22.85 ( 2 hari ) .
  • Berlin = € 19.5 ( 2 hari ) .
  • Praha = CZK 110 setara dengan € 4 ( 1 hari ) .
  • Wina = € 13.8 ( 2 hari ) .
  • Budapest = HUF 1600 setara € 5 ( 1 hari ) .
  • Roma = € 12.5 ( 2 hari ) , naik kereta express dari Fumiciano Airport menuju Termini Station seharga € 14 / orang ( one way ) . Saya baru tahu belakangan ternyata bisa naik Bis dari Fumiciano  Airport ke Termini ( begitupun sebaliknya ) hanya seharga € 4 / orang / one way .
  • Munich = untuk day pass maaf saya lupa berapa tarifnya , namun seingat saya dari Munich Airport menuju ke city centre naik kereta € 10.40 / orang ( one way ) .
  • Paris = € 12.3 ( 1 hari ) , dari Gare de Nord menuju ke Paris CDG Airport naik kereta € 10 / orang / one way .

Catatan : siapkan dana lebih untuk yang berpindah Negara dengan moda transportasi pesawat udara mengingat lokasi bandara yang berada di luar kota pastinya bea transportasi dari/menuju pusat kota cukup mahal .

Biaya Masuk Tempat Wisata

Kami hanya mengunjungi tempat-tempat wisata yang tidak berbayar alias gratis , untuk mengetahui berapa tarif masuk wahana berbayar seperti ke Istana , Museum , Theme Park ,  dlsb. bisa di googling di internet ( beberapa diantaranya bisa di booking via online ) atau go show saja di sana . Bagi traveler dengan waktu kunjungan terbatas , perhatikan antrian karena di Musim Liburan / Musim Panas antrian masuk ke beberapa tempat bisa mengular & sungguh bikin pusing duluan sebelum masuk .

vatican

antrian mengular untuk masuk ke St. Peter Basilica – Vatican

Biaya Makan / Minum

Tidak usah diperdebatkan kalau memang biaya makan/minum di Eropa cukup menguras kantong , misalnya sebotol air putih ukuran 500 ml yang kami beli di Copenhagen seharga € 2.50 , kalau di kalkulator bisa setara dengan harga 2 galon air minum @ 19 liter di Indonesia .

Sebenarnya kami sudah antisipasi dengan membawa botol kosong dari Indonesia jadi di sana tinggal refill air putih tapi thanks to my hubby yang sudah menelantarkan ( baca : menghilangkan ) botol itu di hari ke-5 perjalanan kami . Alhasil di sisa 2 minggu perjalanan kami harus membeli & membeli lagi air putih untuk menemani perjalanan .

Untuk makanan , sekali lagi demi azas penghematan kami bela bela-in membawa mini rice cooker ukuran 0.7 ml beserta kelengkapan diantaranya : beras , sambal pecel kering , sambal+saos sachet , kering kentang+tempe , abon , gula , kopi (wajib ) & teh .

Kami tidak menyangka dengan membawa beras 1.5 kg bisa ludes di hari ke-4 , udara dingin  di musim panas membuat nafsu makan tidak terbendung . Akhirnya kami membeli beras pandan ( sumpah rasanya enak & harum bau-nya )  2 Kg di AlberHeijn Amsterdam & 1 Kg lagi  di Toko Asia yang kami temukan secara tidak sengaja di Wina . Terbeli juga sambal ulek di Amsterdam & sambel bajak di Wina tapi rasanya tidak seenak sambal buatan sendiri ( itu kata suami saya lho he he he ) .

Sempat mencoba Resto Pelangi di Amsterdam milik orang Indonesia , memesan Nasi Goreng & Gado-Gado ditambah kopi kami harus merogoh kantong € 27 . di Italy juga sempat mencoba di salah satu Chinesse restoran yang ada di seputaran Termini dengan memesan 2 macam jenis makanan & soup pembuka + minuman kalau tidak salah ingat habis sekitar € 37 . Tidak jarang setelah seharian jalan-jalan sambil menuju Hotel saya take away : ayam goreng/nugget di KFC atau McD , terkadang ikan atau udang goreng di Nordsee sebagai lauk makan malam ( nasi putih masak sendiri ) . Kami juga sempat menemukan Chinesse-Thai Restoran pada saat boring nunggu bis di Praha  , seporsi besar bakmi ayam & seporsi mixed chicken + fruit disiram kuah taoco kalau tidak salah seharga € 28 .

Tambahkan juga anggaran untuk beli camilan seperti : wafel , crepes , roti , french fries atau kudapan lainnya sebagai pengganjal perut & teman perjalanan .

wafel

wafel Bruges dengan topping potongan pisang dan disiram coklat … yummy

 

french fries

 

shrimp & fish

fish & shrimp di Volendam di cocol saos & mayonaise , sumpah wenak !!

 

Biaya Oleh-Oleh

” Selamat jalan , happy travelling , enjoy your trip , TTDJ & jangan lupa oleh-oleh yaaaa ” itulah senandung mesra yang selalu mampir di telinga saya setiap kali akan berangkat ke Luar Negeri , baik itu tugas kantor maupun liburan . Awalnya seperti menjadi beban karena belum lagi sampai di tujuan sudah seperti ditagih hutang oleh-oleh . Tapi lama kelamaan jadi biasa & anggap saja angin lalu , kalau pas jalan-jalan nemu ya dibeli kalau ndak nemu ya nggak perlu repot untuk menemukan he he he , gampang kan ? jalan-jalan itu sarana untuk membuang stress dan bukan sebalik-nya ( teman & sanak saudara suka lupa iihhh … )

Buah tangan yang biasa saya beli berukuran kecil , enteng & tidak membuat kopor menjadi overload , biasanya sih justru berfungsi ganda sebagai ganjal baju di koper  . Gantungan kunci , magnet kulkas , scraf , ataupun asesoris ( gelang , kalung , bros , dll. ) adalah jenis buah tangan yang biasa saya bawa untuk saudara & teman tercinta .

Kalau untuk diri sendiri saya mewajibkan membeli sandal/sepatu yang lucu & unik , piringan bergambar yang bertuliskan Kota/Negara yang saya kunjungi atau miniatur yang merupakan icon dari Kota/Negara yang saya singgahi semisal miniatur Eiffel Tower , Kincir Angin atau Maneken Pis sebagai tetenger kalau saya sudah pernah kesana . Kalau ada duit lebih , suka beli tas kain Robin-Ruth bertuliskan Kota/Negara ( nggak mahal kok harga di kisaran € 20/buah )  , beberapa gambar dari souvenir yang dimaksud sbb. :

miniatur

miniatur Eiffel , Kincir Angin dan Maneken Pis

piringan

piringan bertuliskan nama Negara/Kota

Harga souvenir bisa bervariasi antara €2 – €5 untuk sebuah gantungan kunci , sedangkan magnet kulkas harga berkisar antara €4 – €6.5 Untuk piringan bergambar harga tergantung jenis bahan & ukuran , range harga sekitar €15 untuk yang berukuran sedang .

magnet

magnet kulkas bergambar icon suatu Negara/Kota

gantungan kunci

gantungan kunci dari berbagai Negara/Kota

Mata Uang yang dipakai di Eropa

Transaksi pembayaran di wilayah Schengen umumnya menggunakan mata uang Euro namun di beberapa Negara masih setia setiap saat memakai mata uang lokal mereka sendiri seperti :

  • Denmark menggunakan Danish Krone ( DKK )
  • Hungary menggunakan Forint Hungaria ( HUF )
  • Rep. Ceko menggunakan Koruna Ceko ( CZK )
krone denmark

Krone Denmark

krone ceko

Krone Ceko

Forin Hungary

Forin Hungaria

Di beberapa tempat perbelanjaan & restoran  yang saya kunjungi , disamping menerima local currency mata uang Euro juga bisa di terima . Saran saya , lebih baik check kurs-nya dulu ya sebelum bertransaksi & memilih akan membayar memakai mata uang yang mana agar tidak sakit hati …. karena di satu lokasi-pun kurs bisa berbeda-beda .

Selain komponen biaya-biaya diatas , bisa ditambahkan 5% atau 10% dana cadangan karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam masa perjalanan kita . Memang kita sudah membeli asuransi perjalanan namun tetaplah pepatah  ” lebih baik sedia payung dan jas hujan sebelum hujan turun ” tidak ada salah-nya dipegang .

Demikian sharing saya terkait dengan besaran biaya untuk perjalanan ke Eropa , namun lain style perjalanan secara otomatis akan merubah ” peta ” biaya . Bagi yang hobi shopping rasa-nya cadangan Euro-nya tidak cukup kalau hanya tambah 10% …….

Semoga bermanfaat & happy travelling …..


Tinggalkan komentar